YOGYAKARTA - Penyelenggaraan
peternakan di Indonesia masih belum berpihak pada potensi lokal. Akibatnya,
kegiatan peternakan masih saja tergantung pada teknologi terapan dan hasilnya
yang merupakan produk asing.
Sementara pengembangan potensi
lokal baik dari sisi genetik maupun pakan, akan memberikan keuntungan yang
lebih besar.
"Pembangunan usaha dan
industri peternakan Indonesia semestinya dibangun berdasarkan potensi, kekuatan,
dan peluang yang tersedia sekaligus memperhatikan tantangan, ancaman, dan
kelemahan yang ada," tutur Direktur Pusat Penelitian Biologi LIPI Dr. Siti
Nurmaliati di Yogyakarta, Jumat (28/9/2012).
Indonesia disebutkan
Nurmalita, merupakan negara yang kaya
akan keanekaragaman plasma nutfah ternak. Namun demikian, potensi tersebut
belum dimanfaatkan secara optimal untuk memenuhi kebutuhan pangan domestik.
Sementara, potensi rumpun ternak
aseli Indonesia memiliki keunggulan komparatif dibandingkan ternak dari luar
negeri. Adaptasi merupakan salah satu unggulan yang dimiliki karena berada di
lingkungan tropis.
"Perlu adanya upaya-upaya
mensinergikan keunggulan komparatif dan inovasi lokal. Disamping itu pula
mengkombinasikan dengan teknologi yang masuk ke Indonesia," tambah
Nurmalita yang berbicara di dalam Forum Pimpinan Pendidikan Tinggi Peternakan
Indonesia yang digelar di University Club UGM. (Maha Deva/Koran SI/ade)
Sumber : http://economy.okezone.com
0 komentar:
Post a Comment